INTERNAL PARTAI DEMOKRAT

Anaknya Mulai Digoyang, SBY Akan Turun Gunung

Politik | Kamis, 25 Februari 2021 - 07:02 WIB

Anaknya Mulai Digoyang, SBY Akan Turun Gunung

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pengarahan kepada pengurus dan kader Partai Demokrat (PD) di seluruh daerah terkait dengan situasi terkini. 

SBY menyebut upaya kudeta Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat masih berlangsung hingga sekarang meski sudah diungkap ke publik. 


Hal itu terekam dalam video berdurasi 39 menit yang dikirimkan Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat kepada awak media pada Rabu (24/2/2021) petang. Oleh sebab itu, SBY mengungkapkan kali ini dirinya harus turun tangan untuk menghadapi upaya tersebut. 

Itulah sebabnya saudara-saudara, meskipun sejak Kongres Partai Demokrat tahun 2020 yang lalu saya tidak lagi aktif dalam kegiatan sehari-hari partai, namun kali ini, menghadapi gerakan ini, sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai, saya harus turun gunung," ucapnya dalam video yang dikutip Rabu (24/2/2021). 

SBY awalnya menjelaskan gerakan kudeta itu tak berhenti meski sudah terungkap ke publik melalui konferensi pers yang dilakukan AHY. 

"Persoalannya, para kader, apakah dengan berhasil diungkapnya gerakan buruk itu kemudian para pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat itu menghentikan gerakannya? Ternyata, tidak," kata SBY. 

Mantan Ketum PD ini menyebut dirinya telah mendapatkan laporan resmi dari pimpinan partai dan juga mendapatkan informasi dari daerah. Informasi tersebut yakni segelintir kader dan mantan kader yang diduga terlibat upaya kudeta masih bergerak di lapangan secara sembunyi-sembunyi. 

"Segelintir kader dan mantan kader pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan itu masih bergerak di lapangan secara sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti gerakan ini masih ada," ucapnya. 

Menurut SBY, yang disasar oleh mereka bukan lagi para Ketua DPD ataupun Ketua DPC, tetapi siapa pun yang mau diiming- imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan. Jadi, sangat mungkin para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP Partai Demokrat dengan para Ketua DPD dan Ketua DPC. 

"Dengan memainkan isu bahwa dalam Musda dan Muscab mendatang mereka akan diganti, sesuatu yang tidak benar adanya," ujarnya. 

Kemudian, sambung Presiden Indonesia ke-6 ini, sejumlah fitnah dan isu juga terus dihembuskan di daerah-daerah yang semuanya tidak benar, dan pada saatnya akan dapat dijelaskan secara gamblang dan akuntabel. 

Saat berbagai lembaga survei memotret elektabilitas Partai Demokrat yang terus meningkat, kata SBY, para pelaku gerakan kudeta mengatakan Partai Demokrat dalam keadaan hancur lebur. Tapi, SBY berpendapat mana ada orang yang mau mengambil alih Partai Demokrat jika memang kondisi partai benar-benar hancur lebur. 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook